Tuesday, September 24, 2013

Perbankan Lirik Perempuan untuk Genjot Bisnis Kartu Kredit - ( 8U51N355 )

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Turunnya penerbitan kartu kredit harus disiasati industri keuangan dengan melirik segmen yang masih membutuhkan jasa pelayanan keuangan. Kali ini, segmen wanita bisa menjadi pertimbangan.

Dalam Survei Mastercard, pertumbuhan partisipasi pekerja wanita di bursa tenaga kerja Indonesia bisa dimanfaatkan penerbit kartu debit dan kartu kredit untuk menambah ceruk bisnisnya.

“Wanita bisa menjadi pilihan, selama ini masih minim produk wanita padahal partisipasi tenaga kerja wanita di Indonesia di atas 40 persen dalam 10 tahun terakhir dengan peningkatan pencapaian pendidikan dasar mencapai 100 persen,” tutur Irni Palar, VP & Country Manager Mastercard indonesia Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Irni menambahkan, sejauh ini produk di pasar keuangan masih berorientasi pria dimana tidak mampu memenuhi kebutuhan wanita yang juga memiliki beberapa spesifikasi khusus.

“Dalam rangka produk untuk wanita, Mastercard sendiri baru bekerjasama dengan dua bank yaitu BII untuk kartu debit dan UOB Buana untuk kartu kredit, keduanya mengedepankan prinisip saving, padahal pertumbuhan dari partisipasi wanita sangat menarik,” katanya.

Pasar keuangan wanita menjadi sasaran empuk yang digarap karena adanya aturan pengetatan oleh Bank Indonesia (BI) dalam pembuatan kartu kredit. Master Card sendiri memperkirakan pertumbuhan penerbitan kartu kredit baru hanya mencapai 5 persen pada tahun ini.

“Padahal tahun sebelumnya bisa mencapai 10-15 persen, makanya untuk mendorong industri, kita harus melakukan variasi cara dengan membidik segmen yang potensial dengan pertumbuhan yang tinggi,” katanya.

Baca Juga:

Perbankan Lirik Perempuan untuk Genjot Bisnis Kartu Kredit

Bentrok di Makassar, Mahasiswa Tertembak, Polisi Kena Panah

Dinas Perumahan DKI Adakan Pelatihan Keterampilan di Rusun



 
Copyright Your Opinion is Irrelevant All Rights Reserved